12.13.2012

Senja(tak)Hanya Untuk-Ku




Langit-Mu terlalu luas untuk kuarungi,
 hanya dapat kukagumi.

Syukur-ku ucapkan akan indah ciptaan-Mu, Tuhan.. 
Yang tentu pesona-nya tak terbantahkan 
oleh Apapun, Siapapun..
_yo2_



Sore itu sepulang dari kantor, pemandangan yang jarang saya temui. Iya, mungkin saya (juga kamu) jarang melihat indahnya senja yang menghilang di ufuk barat. Mentari biasanya bersembunyi dan tenggelam diantara tingginya gedung-gedung yang menghalangi keindahannya untuk terlihat oleh siapapun. 



Namun sore itu mungkin ia sengaja menampakkannya untuk saya, untuk sejenak menemani hati yang gundah dan untuk tersenyum kepada saya. Sebelum ia memberikan pendar-sinar-merah-nya yang merona dan berpulang kembali pada kodrat yang telah Tuhan tentukan untuknya.



senyum perpisahan sang mentari



Indah, memang sangat indah perpisahan yang diucapkan mentari sore ini kepada saya. Namun (mungkin) lebih indah bila saya menikmatinya bersama kamu. Iya, bersama kamu yang (sempat) menemani saya melewati beberapa-ribu hari yang telah berlalu. Ribuan kata yang pernah terucap, harapan, rencana, momen yang tercipta, tawa-bahagia maupun perih-sedih, sudah terlewati. 
Sekarang, saya melihat mentari itu hanya membagi elok-cahaya-nya kepada saya. Iya untuk saya sendiri, tanpa kamu. Seakan itu sebagai perantara lambaian tangan perpisahan yang tidak sempat kamu berikan pada saya.

Saya salut karena mentari tetap bersinar, sinarnya masih berpendar walau sudah agak meredup untuk mengucapkan kata perpisahan. Karena memang berat mengucapkan perpisahan pada isi semesta, yang disinarinya sejak selepas kumandang adzan subuh tadi.

Bersama elok-nya senja mentari sore ini, saya yakin Tuhan telah menyiapkan sebuah senyuman terindah penuh cinta. Senyuman yang akan ada untuk menemani saya, menikmati indahnya senja bersama. Iya, disamping saya (nanti).


saat dua hati bersatu dalam satu temaram senja


Saya tersenyum, dan mengucapkan sampai jumpa di dalam hati kepada sang mentari. Karena saya (pun) kamu tau, malam nanti mentari tetap akan bersinar di belahan semesta lain. Namun tak lupa untuk menitipkan sinarnya pada rembulan hingga menjelang pagi dan ia akan tersenyum lagi, tentunya untuk saya-dan-kamu esok hari.



Yakinlah, karena suatu saat nanti, disana.. 
seorang dengan hati tulus dan cinta yang sejati akan datang
menikmati menatap indahnya senja bersama disampingmu,
dia akan selalu tersenyum dalam dekapanmu. Pasti...!!! 

Jangan hentikan usahamu untuk menemukan pasangan hatimu..
Pantaskanlah dirimu hanya untuk seorang yang benar-benar
Mencintaimu setulus hati...

2 comments:

  1. haaa.... seolah ingin menitikkan airmata saat aku membaca tiap baris kata-kata ini...
    kena banget dihati... :)
    Ya, perpisahan memang (mungkin) amat menyakitkan...
    Baik itu untuk aku, kamu, maupun mereka...
    Namun kita selayaknya percaya, bahwa Tuhan telah menyiapkan rencana yang lebih indah dibalik itu semua...
    Keep up writing, brother!
    I support you :D

    ReplyDelete
  2. Thank u sis.. :D
    That's what BESTfriend are for..

    ReplyDelete