12.19.2012

Nama dalam Sebuah Hati



Apalah arti sebuah nama…???


Sebelumnya, perkenalkan…


Nama saya Yoyo, seorang bocah laki-laki yang sedang dan masih mencari apa arti hidup, dan apa yang ada dalam kehidupan. Berusaha bermetamorfosis dan bertransformasi menjadi seorang pria yang tumbuh dan berkembang dengan harapan sebesar semesta. Mencoba memupuk hidupnya dengan rasa yang disebut bahagia dan (mencoba) tak lupa mengucap syukur kepada Sang Pencipta.


Mungkin banyak yang meledek saya dengan nama mainan anak-anak. Atau mengaitkan dengan film sinetron tentang seorang anak yang mempunyai keterbelakangan mental (Si-Yoyo) pada tahun 2000-an silam. Mungkin pula disamakan dengan drummer salah satu band terkenal di tanah air favorit saya, Padi. Sekaligus mantan suami seorang diva Indonesia bersuara emas, Rossa. 

Well, that’s fine..!!!



Bagaimanapun, saya tetap bersyukur. Nama yang saya sandang saat ini adalah pemberian seorang lelaki pejuang tangguh beserta seorang wanita pendampingnya yang sangat luar biasa dalam melewati kerasnya kehidupan. Merekalah yang saya sayangi dan saya banggakan, bapak dan ibu saya..



Sebuah kata : NAMA.

Dalam mengisi biodata, pasti kita mengisi pertanyaan..


NAMA : ………………………………………




Sesudah itu baru tanggal lahir, alamat, pendidikan, nomor telepon dan info lain tentang diri kita. Seperti membuat daftar riwayat hidup, yah.. :D


Terkadang risih jika ada orang memanggil dengan panggilan “wooy, bro, sob, tem, cil, ndut... ” dan dengan sebutan yang lain sebagainya. “Gue punya nama, tau..!!! ”. Mungkin itu yang terlintas dalam pikiran, namun jarang terlontar dari mulut kita.





Jadi, apa arti sebuah nama…??? Berarti-kah namamu…???

Nama yang tertera dalam kehidupan pastinya sudah ditentukan.Siapa-siapa yang telah ada, dan yang akan ada dalam kehidupan, menempati ruang hati pikiran saya, kamu, dia, juga mereka.




sekecil apapun ruang 
dalam ingatan dan pikiran manusia..
sebuah nama, 
pasti memiliki ruangan tersendiri 
di dalam hati.
 _yo2_



Seiring oleh perputaran bumi dan pergerakan detik, jam, hari, bulan, tahun, pertanda berkurangnya usia kita, berbagai nama berdatangan silih-berganti mengisi cerita kisah hidup, tak hanya satu, sepuluh bahkan ratusan nama nantinya. Walau kadang sebagian nama akan sedikit tersisih oleh kenangan, juga waktu. Nama tersebut akan selalu ada, terus ada dan tetap ada dalam satu ruang hati.

Layaknya kertas putih, tersimpan rapih dalam bungkusan tanpa ada debu sedikitpun yang menempel. Itulah saat kita lahir ke dunia ini, putih, bersih, tanpa dosa, tanpa apa-apa, sehelai benang pun tidak. Iya telanjang.

Seiring waktu, hati, pikiran dan ingatan dipenuhi oleh berbagai macam nama. Nama ayah, ibu mungkin adalah yang pertama kali kita kenal. Kemudian beranjak dari fase bayi, anak-anak, remaja, beranjak dewasa, mulai mengenal berbagai nama yang mempunyai warna, rasa, gaya tulisan, tata bahasa, cara berekspresi, emosi, serta kata-kata yang tak sama antara satu dan yang lain.


Goresan pensil, warna crayon, tinta-tinta ballpoint, pena, spidol, akan mewarnai kertas putih yang bernama pikiran, ingatan, dan hati. Banyak goresan, coretan, warna menghiasi kertas putih tersebut, terkadang bila kita tidak senang dengan warna dan goresan tersebut, dapat kita hapus dengan menggunakan tipe-ex.


Dan warna goresan atau coretan tersebut menjadi tidak tampak. Tidak tampak bukan berarti hilang, dan kembali menjadi putih, suci, polos seperti sediakala. Masih ada yang tersisa dari goresan dan coretan tadi, entah terlihat atau tidak. Begitu pula dengan pikiran, ingatan dan hati kita yang terkadang tergores luka dan kenangan yang membekas tak terlupakan. Sebaiknya memaafkan, mengikhlaskan,akan membuat hidup lebih berarti, dan belajar dari kesalahan akan membuat lebih kita lebih bijaksana untuk tidak mengulanginya.
 

Sebuah nama pasti mempunyai rasa. Bisa pahit, getir, sedih, gundah, gulana, galau, rindu, kesal, marah, manis, senang, asin, pedas dan mungkin pula gurih. Tergantung bagaimana lidah dan hati kita merasakannya.

Sebuah nama menghadirkan peristiwa. Kenangan, kekecewaan, cacian, makian, penyesalan, perjalanan, pertemuan, perkenalan, angan, harapan, impian, pernyataan, pilihan, kesetiaan, keputusan, juga mampu menghadirkan masa depan, memperindah kehidupan disertai sebuah kebahagiaan yang tentunya amat sangat berarti.

Sebuah nama, bisa datang, juga bisa pergi. Walau kita ingin mempertahankan nama itu tetap ada, terkadang dia pergi tanpa menoleh ke belakang, berkata selamat tinggal pun tidak. Namun nama bisa pula datang tanpa mengucapkan salam, atau mengetuk pintu. Bahkan nama itu sudah berada 5cm di depan kening kita sehingga tak mungkin terlupakan.

Sebuah nama yang datang, nama yang pergi, nama yang sama namun dengan jasad dan jiwa mereka yang berbeda dan telah tiada di dunia, akan tetap ada dan berada dalam ingatan dalam kepala kita.

Namun satu nama yang semestinya ada, harus ada dan tetap ada tak boleh dilupakan dalam hati pikiran dan ingatan kita..

Ya, nama TUHAN.  
Subhanallah..

Itulah nama yang seharusnya ada dalam setiap denyut nadi, hembusan nafas, kedipan mata, suapan makanan, dan teguk air yang melintas masuk ke dalam kerongkongan kita. Niscaya akan mendarah daging dalam raga, tertanam dalam jasad, dan tentu merasuk dalam jiwa-mu, pun saya. nama TUHAN. 

Tuhan pula yang sudah menyiapkan sebuah nama yang akan mengisi ruang hati jiwa dan pikiran, itu haruslah diyakini. Semestinya kita memantapkan hati untuk menerima pelukan Tuhan yang akan memberikan sebuah nama tersebut.

Nama yang harusnya dijaga dengan sepenuh hati, tidak setengah-setengah. Bila Tuhan sudah menitipkan sebuah nama untuk kamu jaga, apakah kamu akan menolaknya? Sebesar apakah kekuatan kita untuk menolak kuasa Tuhan. Sungguh naif sekali.


Pernahkah terlintas dalam pikiran? 

Kapan Tuhan akan memberikan sebuah nama yang tepat..??? 


Entah pada saat turun dari angkutan umum, di halte, di dalam bis menuju perjalanan pulang sekolah, pulang dari kantor, atau di tempat-tempat yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita.

Pernahkah ada sebuah nama dengan dandanan alay aneh,menjengkelkan, bertingkah lebay, karena dia mengagumi kamu? 

Atau saat terkena cipratan kubangan air dari sebuah mobil yang melaju kencang di samping kita, mobil itu berhenti dan turun seseorang yang memohon maaf pada kita. 

Mungkin juga saat duduk santai di kantin tersiram segelas kopi, dan seorang disampingmu memberi selembar tissue untuk mengelap tumpahan kopi itu. 



Hanya ada di FTV..??? Ah tidak juga.

Kamu juga cuma berasal dari sepercik air
hasil dari perbuatan ayah ibumu kan..???


Mungkin saja, nama dia...
adalah nama yang dituliskan Tuhan kepadamu, 
untuk kamu jaga dan menjadi penjaga-mu.

Tidak ada salahnya, kan.. 
Tetap berbaik-sangka kepada siapapun.  

That’s why, Nothing Impossible in this life. 
Tak ada hal yang tidak mungkin terjadi, dalam hidup ini.
Bila sudah berjalan dengan ridho-Nya. 


Ya, yang namanya manusia kadang mempunyai ego terlalu besar, tak sabar dan selalu ingin instant. Seperti merebus mie, masak air mendidih, masukkan mie, tunggu 5menit, siapkan bumbu dalam mangkok, tiriskan mie, dan siap disantap. Nikmatnya semangkok mie goreng, instant bukan…???



Terkadang, dalam pikiran saya terlintas rasanya ingin mengirim sms atau whatsapp kepada Tuhan, yang mungkin isinya begini...



request nama bisa kan... Ya Gusti Allah..

   
"Gusti Allah, saya mau si Ukhti binti Fulan, 
jadikan pendamping saya di masa depan ya.
Dia cantik, baik, solehah, kaya, cerdas, pokoknya dia deh.. 
Jangan yang lain ya Gusti Allah..

Masa’ gak bisa request sama Tuhan, 
kalah sama siaran radi......” 

Gubraaaaak.....!!!



Belum selesai saya mengetik dan saya terjatuh dari bangku. Untung saya tidak ditampar lebih keras lagi. Maafkan saya Gusti Allah, saya cuma bercanda tadi. :(

Siapapun, apapun yang Gusti Allah berikan, itu pastilah yang terbaik untuk saya.
Dan saya tentunya akan berusaha menjadi yang terbaik untuk dia.

Kita tak pernah tau, kapan nama itu akan datang, namun tetap berusaha, terus mencari dan berpasrah diri itu harus dilakukan. Tak salah jika menyisipkan sebuah nama pujaan hati dalam ibadah dan doa-mu.


Jadi, siapakah nama-mu …?

2 comments: